Analisis mingguan crypto: volume spot BTC menurun, dominasi Bitcoin naik, tarif Trump tekan pasar, NFT dan DEX lesu, altcoin tertekan. Waspadai tren bearish.
1. Penurunan Volume Pasar Spot Bitcoin dibandingkan Futures
Rasio volume perdagangan spot terhadap futures Bitcoin dalam rata-rata bergerak 30 hari (30DMA) turun menjadi 0,17, level terendah sejak Mei 2023. Hal ini mencerminkan bahwa aktivitas spekulasi jangka pendek di pasar futures masih jauh melampaui permintaan nyata di pasar spot. Rasio ini sebelumnya sempat mencapai 0,3 pada Februari 2025, sebelum menurun drastis pasca krisis perbankan Silvergate.
Di sisi Ethereum, rasio serupa juga turun ke level terendah sejak Desember 2024, yaitu 0,21. Kondisi ini mengindikasikan bahwa permintaan investor jangka panjang yang membeli melalui pasar spot melemah, sedangkan aktivitas spekulasi jangka pendek meningkat signifikan melalui futures.

2. Base Layer (Optimistic Rollups) Mencapai Rekor Baru, Tapi Aktivitas Transaksi Stagnan
Jaringan Base mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah alamat unik harian hingga 4,15 juta alamat baru pada 30 Maret 2025, rekor tertinggi sepanjang masa. Namun, jumlah transaksi harian serta alamat aktif tidak menunjukkan pertumbuhan signifikan dan justru stagnan sekitar 7,4 juta transaksi per hari dengan 1,05 juta pengguna aktif harian.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa lonjakan jumlah alamat baru kemungkinan besar didorong oleh insentif jangka pendek, bot, atau aktivitas yang bukan pengguna organik.
Situasi ini menegaskan pentingnya aspek fundamental dalam menganalisa proyek-proyek Layer-2 seperti Optimistic Rollups. Volume transaksi dan pengguna aktif yang stagnan menunjukkan bahwa optimisme pasar terhadap Base Layer mungkin belum sepenuhnya didukung oleh pertumbuhan nyata ekosistemnya.

3. NFT di Bitcoin Alami Penurunan Tajam
Harga dasar koleksi NFT Bitcoin “Quantum Cats” mengalami penurunan drastis hingga separuhnya dalam waktu satu minggu, dari 0,087 BTC menjadi 0,04 BTC pada awal April 2025. Penurunan sebesar 54% ini terkait dengan event peluncuran koleksi baru “Taproot Wizards” yang menawarkan diskon minting kepada pemilik “Quantum Cats”, mendorong pemilik NFT lama menjual asetnya demi membeli NFT baru dengan harga lebih murah.
NFT Bitcoin lain seperti NodeMonkes dan Bitcoin Puppets juga mengalami penurunan namun lebih kecil, sekitar 5% hingga 8%.
Perubahan cepat dalam nilai NFT ini menegaskan bahwa pasar NFT masih sangat rentan terhadap event-event eksklusif yang menciptakan volatilitas tinggi. Investor NFT Bitcoin harus mempertimbangkan risiko tambahan ini, terutama di tengah dominasi BTC yang meningkat dalam kondisi pasar bearish.

4. Turbulensi Pasar Crypto akibat Tarif Baru (Kebijakan Trump)
Total kapitalisasi pasar kripto menyusut tajam dari puncaknya di Desember 2024 ($3,9 triliun) menjadi sekitar $2,7 triliun saat ini, penurunan sekitar 30% hanya dalam waktu empat bulan terakhir. Pelemahan ini diperparah oleh pengumuman Presiden Trump tentang tarif perdagangan besar-besaran terkait kebijakan “Liberation Day”, yang menciptakan ketidakpastian ekonomi global serta memicu sentimen risk-off yang signifikan.
Meski demikian, Bitcoin relatif lebih kuat dibanding aset kripto lainnya, mempertahankan harga sekitar $78.500 dan meningkatkan dominasi pasar mendekati 69%. Sebaliknya, altcoin, NFT, dan aset berisiko tinggi lainnya mengalami tekanan jual signifikan.
Situasi ini sesuai dengan analisa kita, yaitu dalam kondisi ketidakpastian ekonomi global dan inflasi tinggi, dominasi Bitcoin cenderung meningkat karena investor mencari aset yang dianggap relatif lebih aman dibandingkan altcoin yang lebih spekulatif.

5. Volume DEX Ethereum Menurun Drastis (ETH Dexsert)
Volume perdagangan di decentralized exchange (DEX) Ethereum menurun signifikan dengan jumlah trader harian turun menjadi sekitar 40.000 pengguna, jauh dari puncaknya (95.000 pengguna di akhir 2024). Volume perdagangan DEX Ethereum juga turun drastis ke $57 miliar pada Maret 2025 dari sebelumnya $112 miliar di Desember 2024.
Penurunan ini mencerminkan berkurangnya minat investor terhadap altcoin dan aktivitas spekulasi tinggi, sejalan dengan pelemahan pasar yang lebih luas. Walaupun demikian, Uniswap masih tetap menjadi pemain dominan dalam ekosistem DEX Ethereum, jauh mengungguli kompetitor seperti SushiSwap.
