FOMC menahan suku bunga, Bitcoin naik 5%. Simak dampak data ekonomi terbaru seperti pengangguran AS dan penjualan rumah terhadap pasar keuangan, daya beli, dan kripto.
Setelah pertemuan FOMC baru-baru ini, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% – 4,5%. Keputusan ini menenangkan pasar, mengurangi tekanan pada aset berisiko seperti Bitcoin. Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun (US10Y) menurun dari 4,6% menjadi 4,2%, mencerminkan peningkatan permintaan untuk aset aman dan ekspektasi inflasi yang lebih rendah.
Sebagai respons, harga Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan sekitar 4-5%, menunjukkan sentimen positif investor terhadap aset kripto.
Dampak Data Ekonomi Terbaru terhadap Pasar dan Daya Beli:
- Tingkat Pengangguran AS:
- Tingkat pengangguran AS meningkat menjadi 4,1% pada Februari 2025, naik dari 4,0% pada bulan sebelumnya. Peningkatan ini dapat menandakan pelemahan pasar tenaga kerja, yang berpotensi menurunkan daya beli konsumen dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
- Suku Bunga Bank of England (BoE):
- Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya stabil di 0,25%. Keputusan ini mencerminkan pendekatan berhati-hati BoE dalam menavigasi ketidakpastian ekonomi global.
- Penjualan Rumah Existing di AS:
- Data terbaru menunjukkan penurunan penjualan rumah existing di AS, yang dapat mencerminkan penurunan daya beli konsumen dan kepercayaan terhadap kondisi ekonomi.
Implikasi terhadap Pasar Keuangan dan Aset Kripto:
- Daya Beli Konsumen: Peningkatan tingkat pengangguran dan penurunan penjualan rumah dapat mengurangi daya beli konsumen, yang berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi.
- Kebijakan Moneter: Keputusan BoE untuk mempertahankan suku bunga mencerminkan pendekatan berhati-hati dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
- Aset Kripto: Sentimen positif di pasar kripto, seperti kenaikan harga Bitcoin, menunjukkan bahwa investor mungkin mencari alternatif investasi di tengah ketidakpastian ekonomi tradisional.
Secara keseluruhan, data ekonomi terbaru menunjukkan tanda-tanda pelemahan dalam perekonomian global, yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen dan keputusan investasi. Investor disarankan untuk memantau perkembangan ini secara cermat dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio untuk mengelola risiko.